Apa itu alam bawah sadar?
Manusia memang makhluk yang unik. Manusia bisa saja tiba-tiba berubah atau bisa saja tidak akan pernah berubah seumur hidupnya. Ada orang yang sebelumnya baik-baik saja tiba-tiba berubah menjadi lebih sensitive, dia bisa saja bercanda tanpa batas, tapi dia berubah menjadi sangat sensitive bahkan hanya untuk candaan biasa. Sebenarnya apa faktor yang paling mempengaruhi sifat dan karakter seseorang, apakah lingkungan atau pengalaman? Jika bisa ditarik benang merahnya, baik lingkungan maupun pengalaman, yang paling berpengaruh adalah perasaan terdalam atau alam bawah sadar, yang merupakan bagian terdalam dalam kompleksnya emosi seseorang. Dalam ruangan terdalam tersebut ada ego, prinsip, kepercayaan, keyakinan, harga diri atau semua yang bisa disebut sebagai pembentuk sifat dan karakteristik. Semua ini akan tergores jika ada pemicu dari luar misalnya pengalaman traumatis, masalah pelik, yang memaksa seseorang untuk mengubah kebiasaan dan pola pikir. Dan dasyatnya itu semua tanpa disadari karena alam bawah sadar memang bukan tempat yang ada remotnya, bukan juga tempat yang bisa dikendalikan sesuka hati. Ia bisa menjadi tempat ternyaman sekaligus tempat paling berbahaya dalam pikiran seseorang. Ia bahkan bisa memanipulasi emosi, menjadi sangat bahagia padahal sebenarnya ia menyimpan banyak sekali penderitaan hingga meyakinkan pemiliknya bahwa dia “baik-baik saja.” Hingga satu waktu dia seperti akan meledak hingga pemiliknya bingung kenapa ia bisa merasakan rasa sakit yang dia sendiri tidak tau alasannya.
Alam bawah sadar adalah tempat dimana
semua penderitaan dan kesedihan berada, dimana semua itu sangat sulit diterima
oleh alam sadar. Meskipun demikian, ingatan, pengalaman positif juga berada
disana, dia seperti souvenir bagus yang dibeli, hanya karena kita tidak ingin
merusaknya, kita menyimpannya begitu dalam di sudut alam bawah sadar, lalu
perlahan-lahan kita akhirnya lupa akan keberadaannya. Karena itulah manusia
lebih suka mengingat kesedihan, penderitaan, kesalahan, kekurangan, pengalaman
pahit karena dia mendapat tempat begitu banyak didalam bawah sadar. Sadarkah kita,
setiap kita punya souvenier yang kita beli lalu kita simpan rapat? Kita enggan
mengingatnya karena kita takut akan kehilangan, padahal itu juga merupakan
sebuah paradox, dengan mengingatnya, mungkin kita bisa akhirnya mengurangi kesedihan
yang disimpan alam bawah sadar setelah sekian lama.
Comments
Post a Comment