Original poetry made by me..
"kosong"
Untuk
pertama kalinya angin berhenti berhembus
matahari meredup,
pelangi tak lagi
berwarna,
karena mereka sedang melihatku disini,
dibawah pohon berambut hijau
nan lebat,
memeluk lutut, menangis..
"Buih"
Tak
kusangka kutelah berjalan diatas api,
membelah baranya yang panas dengan kaki-kakiku sendiri,
Akupun tak tau jika ada percikan air yang dengan sigap
mendinginkanku
Menjadikanku buih hingga hilang tak membekas_
"Panggilan Duka"
Langit
menyemburkan kesedihan dengan merubah wajahnya menjadi kelabu,
siap menumpahkan
air matanya hingga tampungan hatikupun penuh
Tak tau harus kubuang atau
kusimpan
aku hanya bisa menyimpannya didalam sebuah tempat kosong yang kusebut
duka
"Cinta"
Riang
matahari tersenyum dengan menebarkan hangatnya
Tiba-tiba mata ini tepejam
karena kedasyatannya
ia tersenyum kearahku, akupun begitu...
Sepertinya
ia telah menyemburkan penyakit hati
Karena ia
tak bisa kulupa atau kugapai hingga perlahan hatiku dipenuhi olehnya,
dan sakit
karenanya.
Sinarnya
menggerogotiku sampai jantungku ingin kuhentikan berdetak.
Akupun
mempertanyakan satu kata menakutkan ini
dan mereka menjawabnya dengan panggilan
cinta
"Nyanyian lagu pilu"
Seperti
halnya bunga yang layu...aku juga mempertanyakan hal yang sama
Mengapa tak ada
siraman air menyegarkan?
Mengapa
dunia seakan berpaling dengan menyimpan seluruh keramah-tamahannya?
Kini yang
kulihat hanyalah seonggok derita diujung sana telah tersenyum padaku
Aku ingin
menyembunyikan diri darinya,
tapi ia terus mengejarku dan mendekapku dengan
tangannya
nyatanya
aku tak takut padanya,
yang kutakutkan adalah diriku sendiri karena tak bisa
menghindarinya..
"Hujan"
pernahkah kau menikmati melodi hujan? iramanya memang tak semerdu piano
dan tak bisa sembarang orang yang mampu mendengarnya kecuali kau memahami kehadirannya...
bagaimana bisa kau tahu ia begitu deras, kadang hanya setetes jika kau tak pernah kehujanan?
ia punya rasa, kau bilang mencintainya tapi kau tak bisa mengerti kehadirannya, bagaimana bisa?
Comments
Post a Comment